Gambar Sampul Bahasa Indonesia · j_Bab 10 Seni dan Budaya
Bahasa Indonesia · j_Bab 10 Seni dan Budaya
GunawanBudiSantoso

24/08/2021 13:00:12

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

131

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

Perhatikan gambar berikut ini!

Masyarakat Indonesia memiliki seni dan budaya yang beragam. Keragaman

seni dan budaya perlu dilestarikan. Untuk melestarikan seni dan budaya, Anda

perlu mempelajari seni dan budaya tersebut. Oleh karena itu, Anda perlu banyak

informasi mengenai seni dan budaya. Anda dapat mengikuti berbagai diskusi

atau seminar seni dan budaya.

Repro:

Kompas

, Juli 2007

X

Seni dan Budaya

132

Pelajaran X Seni dan Budaya

Permasalahan seni dan budaya yang terjadi di Indonesia sering diketahui

dari seminar atau diskusi. Anda harus mendengarkan diskusi tersebut dengan

saksama agar dapat mengetahui isi diskusi. Setelah mendengarkan pembicaraan

dalam diskusi, Anda dapat merangkum isi pembicaraan. Bagaimana merangkum

isi pembicaraan? Pelajari kembali cara merangkum pembicaraan pada Pelajaran

VIII.

Dengarkan diskusi berikut ini!

A.

Setelah Anda mendengarkan diskusi tersebut, lakukan kegiatan berikut ini!

1.

Rangkumlah seluruh isi pembicaraan ke dalam beberapa kalimat!

2.

Diskusikan dengan teman kelompok Anda mengenai rangkuman yang

Anda tulis!

Hal-hal yang perlu Anda diskusikan antara lain:

a.

isi pembicaraan,

b.

masalah yang dibahas, dan

c.

simpulan pembicaraan.

B.

Sampaikan hasil diskusi kelompok Anda dan berikan tanggapan terhadap rangkuman

kelompok lain!

Anda dapat melakukan penelitian untuk mendapatkan informasi tentang

kebudayaan yang ada di kota Anda. Hasil penelitian yang Anda lakukan dapat

Anda sampaikan kepada teman-teman. Teman-teman Anda dapat memberi

komentar agar hasil penelitian lebih baik. Anda telah mempelajari cara

mengomentari presentasi pada Pelajaran VIII. Coba, pahami penjelasan pada

Pelajaran VIII!

11

Teks Mendengarkan (halaman 184–185)

Mendengarkan dan Merangkum Isi Pembicaraan dalam

Diskusi

Anda akan mendengarkan dan merangkum isi pembicaraan dalam suatu

diskusi atau seminar.

Mengomentari Presentasi Hasil Penelitian

Anda akan mengomentari tanggapan orang lain terhadap presentasi hasil

penelitian.

133

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

Menurunnya Minat Siswa terhadap Ekstrakurikuler Teater

A. Pendahuluan

Kelompok I memberikan laporan kepada guru kelas II SMA Sejahtera

tentang penelitian kegiatan ekstrakurikuler Teater ”Fatamorgana” di

SMA Sejahtera Malang. Penelitian dilakukan pada:

hari

:

Sabtu,

tanggal :

12 Mei 2007,

waktu

:

Pukul 10.00–12.00,

tempat :

Ruang OSIS SMA Sejahtera Malang,

peserta :

Siswa kelas II SMA Sejahtera.

B. Isi Laporan

1.

Tujuan : Mengetahui penyebab menurunnya minat siswa

terhadap ekstrakurikuler teater.

2.

Alasan : Pembina OSIS mengeluhkan penurunan prestasi

Teater ”Fatamorgana”.

3.

Hasil Penelitian

a.

Siswa merasa tidak mampu dan kurang tertarik dengan teater.

b.

Sarana dan prasarana teater yang kurang memadai.

c.

Kegagalan tim Teater ”Fatamorgana” dalam festival teater

selama dua periode.

d. Kegiatan Teater ”Fatamorgana” mulai tidak terjadwal dengan

teratur.

C. Kesimpulan dan Saran

Teater ”Fatamorgana” merupakan salah satu kegiatan ekstra-

kurikuler di SMA Sejahtera Malang. Kegiatan ini mulai mengalami

penurunan prestasi dalam berbagai ajang festival teater yang diadakan

oleh pemerintah daerah. Penurunan ini disebabkan oleh sarana dan

prasarana teater kurang memadai, siswa merasa tidak mampu dan

kurang tertarik dengan teater, kegagalan tim Teater ”Fatamorgana”

dalam festival teater selama dua periode, serta kegiatan Teater

”Fatamorgana” mulai tidak terjadwal dengan teratur. Alasan-alasan

tersebut mengakibatkan menurunnya minat siswa terhadap

ekstrakurikuler teater.

Sehubungan dengan penurunan minat siswa terhadap teater

hendaknya sekolah melengkapi sarana dan prasarana teater yang

memadai. Selain itu, perlu perubahan jadwal latihan yang teratur dan

mendatangkan pelatih yang baik serta profesional. Dengan demikian,

siswa akan tertarik dan merasa yakin untuk mengikuti teater.

Malang, 15 Mei 2007

Pelapor

Ketua

:

Farid Nidhom

Anggota :

1. Nurisa

2. Salma Dewanti

3. Andi Setyawan

4. Kurniawan Abadi

Pahami hasil penelitian berikut!

134

Pelajaran X Seni dan Budaya

A.

Setelah Anda memahami hasil penelitian yang dilaporkan tersebut, jawablah

pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1.

Terdapat tiga hal pokok dalam laporan tersebut. Apa sajakah ketiga hal

pokok itu?

2.

Berisi informasi apakah bagian awal laporan itu?

3.

Apa sajakah yang diinformasikan pada bagian kedua laporan tersebut?

4.

Apakah hal yang disampaikan dalam bagian kesimpulan dan saran?

Anda telah menjawab keempat pertanyaan tersebut. Berarti Anda telah

mengetahui hal-hal yang disampaikan dalam laporan.

B.

Guru Anda akan menyuruh salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil

penelitian di depan kelas. Berikan tanggapan terhadap presentasi hasil penelitian

teman Anda!

Lakukan kegiatan berikut!

Kegiatan 1

1.

Bergabunglah dengan teman sebangku Anda!

2.

Lakukan penelitian tentang pembinaan kesenian di sekolah Anda!

3.

Catat hasil penelitian yang Anda lakukan!

4.

Catat pula proses penelitian yang Anda lakukan!

Kegiatan 2

1.

Teman-teman Anda akan mempresentasikan hasil dan proses

penelitian yang telah dilakukan.

2.

Tanggapilah presentasi hasil dan proses penelitian yang dilakukan

teman Anda!

3.

Giliran Anda mempresentasikan hasil dan proses penelitian yang

Anda lakukan! Teman-teman Anda akan memberikan tanggapan

terhadap hasil dan proses penelitian yang Anda lakukan.

Budaya yang mulai diterima masyarakat Indonesia adalah budaya

Tionghoa. Budaya tersebut selama ini didiskriminasikan. Bagaimana tanggapan

media massa terhadap kasus tersebut? Anda dapat mengetahui opini media

massa melalui membaca tajuk rencana. Kemudian, Anda dapat membedakan

fakta dan opini dalam tajuk rencana. Pahami penjelasan berikut.

Membaca Intensif

Anda akan membedakan fakta dan opini serta mengungkapkan isi tajuk

rencana atau editorial dengan membaca intensif.

135

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

Fakta dan Opini dalam Tajuk Rencana

Tajuk rencana merupakan karangan utama atau karangan pokok

dalam surat kabar, majalah, ataupun tabloid. Tajuk rencana membahas

masalah atau informasi yang sedang hangat berkembang dalam

masyarakat.

Dalam tajuk rencana terdapat fakta dan opini yang diungkapkan.

Fakta merupakan hal yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-

benar ada, terjadi, dan ada buktinya. Opini merupakan pendapat, pikiran,

atau pendirian seseorang tentang sesuatu.

Contoh:

Fakta

Presiden Abdurrahman Wahid mengambil keputusan bersejarah, yaitu

membebaskan etnik Tionghoa untuk melakukan kegiatan keagamaan, adat

istiadat, serta mengekspresikan kebudayaan mereka.

Opini

Tiap kali Hari Raya Imlek tiba, tiap kali pula mestinya bangsa ini meraya-

kan pula indahnya reformasi.

Berdasarkan fakta dan opini dalam tajuk rencana, Anda dapat menentukan

isi tajuk rencana. Anda dapat menentukan isi tajuk tajuk rencana dengan

mengikuti langkah-langkah berikut.

1.

Membaca tajuk rencana dengan saksama.

2.

Menentukan fakta dan opini dalam tajuk rencana.

3.

Menentukan ide pokok tiap paragraf.

4.

Menarik simpulan berdasarkan ide pokok tiap paragraf.

5.

Menentukan isi tajuk rencana berdasarkan simpulan.

Bacalah teks berikut ini!

Imlek dan Diskriminasi

Tiap kali Hari Raya Imlek tiba, tiap kali pula

mestinya bangsa ini merayakan pula

indahnya

reformasi. Karena reformasi, s

audara-saudara kita

dari etnik Tionghoa dapat merayakan Imlek dengan

merdeka. Berkat reformasi, Imlek dapat dirayakan

sepenuhnya sesuai dengan tradisi Tionghoa.

Pada mulanya Presiden Abdurrahman Wahid

mengambil keputusan bersejarah, yaitu membebas-

kan etnik Tionghoa untuk melakukan kegiatan

keagamaan, adat istiadat, serta mengekspresikan

kebudayaan mereka. Oleh karena itu, barongsai yang

hilang puluhan tahun di bawah rezim Orde Baru,

kembali muncul di ruang publik

dengan seluruh

kegembiraan dan kecerahannya.

Pada masa Gus Dur pula Tahun Baru Imlek

untuk pertama kali dirayakan kembali dengan

sebebas-bebasnya. Di era inilah

gong xi fa cai

mulai

berkumandang kembali.

Tonggak berikut yang harus dicatat dalam

sejarah adalah keputusan Presiden Megawati

Soekarnoputri menjadikan Tahun Baru Imlek sebagai

hari libur nasional. Sebuah keputusan negara yang

menghapus diskriminasi sehingga Hari Raya Imlek

diperlakukan sama dengan tahun baru lainnya.

Disusul kemudian di zaman Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono, pemerintah dan DPR mem-

buat lompatan spektakuler dengan menghapus

diskriminasi kewarganegaraan. Lompatan spekta-

kuler yang dilakukan pemerintah dengan membuat

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang

Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Dalam undang-undang itu bahkan etnik

Tionghoa yang lahir di negeri ini termasuk orang

Indonesia asli. Undang-undang itu tegas mendefinisi-

kan ‘orang-orang bangsa Indonesia asli’ adalah orang

Indonesia yang menjadi warga negara Indonesia

sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima

kewarganegaraan lain atas kehendak sendiri.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tegas

dan jelas menghapus diskriminasi kewarganegaraan

136

Pelajaran X Seni dan Budaya

etnik Tionghoa. Namun, dalam kenyataannya, di

banyak daerah undang-undang itu cuma indah di atas

kertas.

Praktik diskriminasi masih terus mendera sesama

anak bangsa yang berasal dari etnik Tionghoa.

Bahkan, praktik diskriminatif itu dilakukan terang-

terangan. Contohnya, sekalipun surat bukti kewarga-

negaraan Republik Indonesia (SBKRI) sudah dihapus

dan tidak diperlukan lagi, faktanya tidak demikian.

SBKRI tetap berlaku, bahkan tetap menjadi sasaran

pungutan liar.

Hari Raya Imlek kali ini merupakan Hari Raya

Imlek pertama yang dirayakan setelah Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarga-

negaraan Republik Indonesia disahkan pada

1 Agustus 2006. Sebuah undang-undang yang meng-

hapus diskriminasi telah lahir. Pemerintah harus

berani menindak tegas aparat yang memiliki

kelakuan diskriminatif, bahkan menyeretnya ke meja

hijau karena melawan undang-undang.

Sumber: www.media-indonesia.com

A.

Setelah Anda mengetahui hal-hal mengenai tajuk rencana, lakukan kegiatan berikut

ini!

1.

Cermati kembali tajuk rencana di depan!

2.

Tuliskan fakta dan opini yang terdapat dalam tajuk rencana!

3.

Carilah perbedaan fakta dan opini tersebut!

4.

Ungkapkan masalah utama tajuk rencana tersebut!

Tugas Rumah

Lakukan kegiatan berikut ini!

1.

Carilah tajuk rencana yang terdapat dalam surat kabar, majalah, atau tabloid!

2.

Guntinglah atau salinlah tajuk rencana yang Anda temukan!

3.

Catatlah nama sumber dan tanggal terbit tajuk rencana yang Anda temukan!

4.

Tuliskan fakta dan opini dalam tajuk rencana tersebut!

5.

Simpulkan isi tajuk rencana tersebut!

Menulis Naskah Drama

Anda akan mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama

dan menarasikan pengalaman manusia dalam bentuk adegan dan latar pada

naskah drama. Anda juga akan menggunakan majas.

Perhatikan penggalan drama berikut ini!

Sudah

Pentas menggambarkan sebuah kebun, halaman belakang gedung perpustakaan

suatu SMA. Di tengah terdapat bangku panjang, tempat duduk yang terbuat dari semen.

Bagian depan sebelah kanan terdapat bak air kecil yang tak ada airnya dan bisa untuk

duduk. Ada beberapa tanaman bunga dan pot bunga ada di situ. Latar belakangnya

gedung perpustakaan.

Yusrina :

(Sedang tekun membaca buku catatan, belajar. Tas, buku ada di sisinya, di

bangku tersebut. Setelah terdengar bel, beberapa saat berlalu dalam sepi

)

Igun

:

(

Masuk dari kiri

) Sudah lama?

Yusrina :

(

Acuh tak acuh

) Sudah!

137

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

Igun

:

(

Duduk di sampingnya

) Tentu saja. Tadi kau tidak ikut pelajaran yang

keenam. (

Membuka buku catatan

) Pak Hadi tadi juga menanyakan

kamu. Lalu, teman-teman menjawab sekenanya. Kau pulang

lantaran sakit perut. (

Pause

) Jam keenam sudah lewat?

Yusrina :

(

Sambil membaca

) Sudah!

Igun

:

Terang sudah. (

Pause

) Hmmmmm, sekarang jam pelajaran ketujuh.

Jam kedelapan ulangan Fisika, jadi masih ada waktu untuk belajar.

. . . (

Melihat jam tangan

) Tiga puluh tujuh menit. Kau sudah belajar

tadi malam?

Yusrina :

(

Sambil membaca

) Sudah!

Igun

:

Aku juga tahu, tapi cuma sepintas lalu saja. O, ya, soal-soal minggu

kemarin sudah kau kerjakan? Tentu sudah. Berhari-hari kau

terbenam dalam buku.

Yusrina :

(

Sambil membaca

) Sudah!

Igun

:

Semua? (

Diam saja

) Biasanya kau hanya mengerjakan empat dari

sepuluh soal itu. Itu pun yang mudah saja. Iya, kan? Aku sendiri

paling malas bila berhadapan dengan soal-soal Fisika. (

Membuka

catatannya

) Eh, Yus, sudah nonton ”Mighty Man”?

Yusrina :

(

Kesal

) Sudah!

Igun

:

Bagaimana kesannya? Bagus? Aku juga nonton, juga lihat kamu.

Kau nonton dengan . . . .

Yusrina :

(

Cepat memotong

) Sudah!

Igun

:

Asyik ya, nonton duaan!

Yusrina :

(

Kesal

) Suuuudah!

Igun

:

(

Menggoda

) Kau tidak salah memilih cowok macam Agus?

Yusrina :

(

Marah

) Sudah! Sudah!

Igun

:

Dia itu cowok ideal. Gagah lagi.

Face

-nya lumayan, tidak terlalu

ngepop, juga tidak kampungan. Cakepnya selangit, tiada duanya.

Yusrina :

(

Marah

) Suuuuuuudah! Sudah!

. . . .

Dikutip dari:

Sudah

, Darto Temala dalam Kumpulan

Drama Remaja. (ed.) A. Rumadi, Grasindo,

Jakarta, 1991

A.

Setelah memahami penggalan drama tersebut, cobalah menjawab soal-soal berikut

ini!

1.

Dalam penggalan drama tersebut terdapat penggambaran watak tokoh.

Tunjukkan kalimat yang menggambarkan perwatakan!

2.

Ceritakan latar yang tampak dalam percakapan tersebut!

3.

Dalam drama tersebut juga tergambar konflik antartokoh. Siapakah yang

terlibat konflik dalam penggalan tersebut? Masalah apakah yang

menjadi penyebab konflik?

Mendeskripsikan Perilaku Manusia dalam Naskah Drama

Penggalan drama ”Sudah” terdapat konflik yang terjadi antara

Yusrina dan Igun. Konflik berawal dari jawaban-jawaban Yusrina. Yusrina

selalu menjawab

sudah

membuat Igun penasaran. Akhirnya, Igun

menggoda Yusrina. Hal tersebut membuat Yusrina marah. Mereka saling

beradu mulut.

138

Pelajaran X Seni dan Budaya

Konflik diperlukan dalam drama. Konflik dalam drama dibangun

oleh pertentangan antartokoh. Dari konflik itulah cerita drama dibangun.

Dari konflik itu pulalah tergambar watak tokoh.

Pada contoh drama dapat diketahui Yusrina memiliki watak

pendiam. Watak ini diketahui dari jawaban-jawaban Yusrina. Sementara

itu, Igun berwatak cerewet dan suka mengoda.

Bagaimana menyusun sebuah drama agar menarik? Sebelum mulai

menyusun drama, tentukan dahulu konflik yang akan diangkat dalam

drama.

Contoh:

1.

Persaingan menjadi ketua OSIS.

2.

Pertandingan olahraga yang tidak jujur sehingga terjadi perdebatan.

Konflik tersebut dapat Anda jadikan tema drama. Anda dapat

mengembangkan konflik tersebut dalam percakapan antartokoh.

Tulislah konflik yang akan Anda jadikan sebagai dasar cerita dalam drama

yang akan Anda buat.

Setelah itu, tentukan berapa banyak pemain yang akan melakonkan

cerita dalam drama yang Anda buat. Dalam drama ada bermacam-macam

tokoh. Ada tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis. Ada tokoh sentral,

tokoh utama, dan tokoh pembantu. Pada Pelajaran IV lalu, Anda telah

menerima penjelasan tentang berbagai penokohan dalam drama. Gunakan

penokohan itu untuk menentukan tokoh-tokoh dalam drama.

Sebelum mulai menentukan tokoh, cobalah membaca sekali lagi petikan drama

”Sudah”. Coba sebutkan tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis dalam

kutipan tersebut. Sebutkan pula peran setiap tokoh. Apakah termasuk tokoh

sentral, utama, atau pembantu. Setelah itu, cobalah Anda menentukan tokoh

yang akan memerankan cerita drama yang akan Anda susun!

Setelah itu, tentukan karakter setiap tokoh. Tokoh sentral atau tokoh

protagonis adalah tokoh yang mendukung cerita. Biasanya, tokoh ini diberi

watak yang baik dan tidak jahat. Sebaliknya, tokoh antagonis adalah tokoh

yang menentang arus cerita. Tokoh antagonis biasanya diberi watak yang

bertentangan dengan tokoh protagonis.

Setelah menentukan tokoh dan penokohan, tentukan dahulu latar

yang mendukung cerita. Drama merupakan karya sastra yang akan

dipentaskan. Oleh karena itu, penentuan latar drama haruslah

memperhitungkan tata panggung sebagai tempat pementasannya. Latar

dalam drama meliputi tiga dimensi, yaitu tempat, ruang, dan waktu. Dalam

naskah drama penjelasan mengenai latar disampaikan pada awal naskah

drama atau sebagai penjelasan dalam percakapan para pelaku.

Coba sebutkan watak tokoh protagonis dan antagonis petikan drama

tersebut. Benarkah watak keduanya bertentangan?

Berilah watak terhadap

tokoh-tokoh yang telah Anda tentukan!

139

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

Langkah selanjutnya dalam menulis naskah drama adalah menyusun

dialog antartokoh. Dialog yang akan Anda buat tidak perlu menggunakan

bahasa yang baku. Anda dapat menggunakan bahasa percakapan sehari-

hari yang sering Anda gunakan. Lengkapilah dialog yang Anda buat

dengan petunjuk penampilannya. Gunanya untuk mempermudah

penampilan atau akting para tokoh yang memerankan drama.

Dalam kutipan drama ”Sudah”, bagaimanakah penggambaran latar? Coba

jelaskan!

Tentukan latar drama yang akan Anda buat. Buatlah deskripsi yang jelas

sehingga mudah dipahami saat drama karya Anda akan dipentaskan!

Buatlah dialog untuk naskah drama Anda sesuai dengan konflik yang Anda

pilih. Sesuaikan juga dengan tokoh, penokohan, dan latar yang telah Anda

tentukan. Jangan lupa, sertakan petunjuk penampilannya. Dalam petikan drama

”Sudah” petunjuk penampilannya dituliskan di antara tanda kurung. Anda

juga harus meletakkan petunjuk penampilan di antara tanda kurung

(. . .).

B.

Tuliskan kembali unsur-unsur drama yang telah Anda susun menjadi naskah drama.

Kemudian, beri judul yang sesuai!

Simpanlah teks drama yang Anda buat. Sewaktu-waktu jika Anda disuruh

bermain peran, pakailah naskah drama yang telah Anda susun!

Menarasikan Pengalaman dalam Bentuk Adegan

dan Latar pada Naskah Drama

Pengalaman manusia dapat diceritakan dalam bentuk naskah drama.

Anda dapat mengikuti langkah menulis naskah darma di depan. Sebelum

menarasikan pengalaman, Anda perlu menentukan adegan drama.

Adegan merupakan bagian babak dalam drama. Adegan ditulis

berdasarkan runtutan peristiwa. Selain adegan, menulis drama juga perlu

menentukan latar. Penentuan latar menyangkut tempat, waktu, dan

suasana.

Perhatikan contoh berikut!

Tenang! Bukan Flu Burung,

Kok

!

Pengalaman ini tidak akan terlupakan. Pengalaman ini menyedihkan,

menggembirakan, sekaligus lucu. Semua berawal dari sakit yang saya alami.

Pengalaman ini terjadi saat umurku dua belas tahun, saat itu saya masih kelas VI

SD.

Badanku terasa lemas, pokoknya hanya ingin tidur. Ibuku merasa heran dengan

tingkah lakuku. Biasanya saya pulang sekolah langsung makan dan bermain. Tetapi,

hari ini saya pulang sekolah langsung tidur.

”Kamu belum makan, Budi?” tanya ibu dengan heran, sambil memegang

keningku. Saat itu saya hanya menggeleng.

”Ya, ampun! Badan kamu panas sekali. Kamu sakit?” Saya tetap diam saja.

Itu membuat ibu semakin panik.

Saya hanya pasrah saat ibu membawaku ke dokter langganan keluarga.

Badanku terasa makin lemas, kepalaku pusing, tidak nafsu makan, seluruh badanku

sakit, dan muntah-muntah.

140

Pelajaran X Seni dan Budaya

Kata dokter, saya hanya flu biasa. Saya baik-baik saja, tidak ada yang perlu

dikhawatirkan.

Setibanya di rumah bukannya sembuh, tetapi saya sesak napas dan kejang.

Jangankan bangun dan makan, ingin bicara dan membuka mata saja saya merasa

enggan. Badan saya lemas sekali.

Akhirnya, ibu membawaku ke rumah sakit. Dokter dan beberapa perawat segera

melakukan pemeriksaan. Wah, saya tidak dapat menjelaskan paniknya orang tuaku.

Mereka semakin khawatir karena dokter memberikan hasil pemeriksaan awal bahwa

saya mengalami tanda atau gejala flu burung.

”Jangan panik, Bu. Kami akan berusaha menyembuhkan putra ibu.” Tim dokter

berusaha menghibur orang tuaku.

Saya ditempatkan di ruang khusus agar tidak menularkan virus pada orang

lain. Berbagai jenis tes dilakukan untuk memastikan penyakit yang saya derita.

Setelah beberapa hari keadaanku semakin membaik. Saya bisa makan, ber-

napas dengan lega, dan suhu badanku normal. Semua keluargaku bahagia.

”Ternyata bukan flu burung, melainkan demam cinta?” kakakku meledek terus.

”Jangan meledek terus, Kak. Saya bukan demam cinta, tetapi demam sepeda.”

Semua tertawa. Orang tuaku berjanji akan membelikan saya sepeda jika saya

sembuh.

Berdasarkan pengalaman tersebut, Anda dapat menarasikan

pengalaman dalam bentuk adegan.

Contoh:

Panggung menunjukkan kamar. Kamar seorang anak laki-laki. Di tempat

tidur terbaring anak laki-laki. Ia memakai selimut, padahal hari masih siang.

Budi :

Kok pusing banget. Badanku terasa lemas dan sakit semua.

(

Budi menggumam pelan. Seorang ibu masuk dan menghampiri Budi.

)

Ibu

: Kamu belum makan, Bud? Kamu kenapa? Pulang sekolah

langsung tidur. Biasanya kamu langsung makan.

(

Budi menggeleng pelan. Ibu berkata sambil memegang kening Budi.

)

Ibu

: Ya, ampun! Badan kamu panas sekali. Kamu sakit? Cepat

berkemas! Ibu akan membawamu ke dokter.

(

Ibu terlihat histeris.

)

. . . .

C.

Lanjutkan menarasikan pengalaman ”Tenang! Bukan Flu Burung, Kok!” ke dalam

bentuk adegan!

Lakukan kegiatan berikut ini!

1.

Tentukan pengalaman Anda yang menarik!

2.

Tentukan unsur-unsur drama berdasarkan pengalaman Anda!

Unsur-unsur drama meliputi:

a.

tema,

b.

tokoh dan penokohan,

c.

konflik, serta

d. latar.

3.

Narasikan pengalaman Anda dalam bentuk adegan drama!

141

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

Menggunakan Majas

Anda dapat menggunakan majas untuk menulis drama. Coba,

perhatikan kalimat berikut.

Cakepnya selangit, tiada duanya.

Kalimat tersebut merupakan majas atau gaya bahasa hiperbola. Selain

majas tersebut, Anda dapat menggunakan majas yang lain, antara lain

sebagai berikut.

1.

Alegori

Alegori adalah perbandingan suatu keadaan atau peristiwa dengan

beberapa kiasan yang membentuk satu kesatuan.

Contoh:

Agama adalah kompas kita dalam mengarungi samudera kehidupan

yang penuh badai dan gelombang.

2.

Hiperbola

Hiperbola adalah pengungkapan yang berlebihan atau membesar-

besarkan.

Contoh:

Dunia terasa runtuh saat aku menghadapi kenyataan seperti itu.

3.

Ironi

Ironi adalah sindiran dengan mengungkapkan kebalikan dari keadaan

yang sebenarnya.

Contoh:

Corat-coret di tembok itu bagus sekali. (jelek)

4.

Litotes

Litotes adalah pengungkapan yang berkebalikan dengan keadaan

yang sebenarnya untuk merendahkan diri.

Contoh:

”Apa arti usahaku ini karena baru cukup untuk makan keluarga,”

kata hartawan itu kepada tamunya.

5.

Metafora

Metafora adalah perbandingan langsung suatu benda dengan benda

lain yang memiliki kesamaan sifat.

Contoh:

Dialah anak emas juragan kaya itu.

6.

Personifikasi

Personifikasi adalah penyifatan benda-benda mati dengan sifat-sifat/

perilaku manusia.

Contoh:

Hanya surat-surat inilah yang menghubungkan kami.

7.

Sinekdoke

Sinekdoke terbagi menjadi dua, seperti berikut.

a.

Sinekdoke pars prototo

Sinekdoke pars prototo adalah penyebutan sebagian untuk

seluruh.

Contoh:

Didatanginya tiap pintu untuk mengharap belas kasih.

142

Pelajaran X Seni dan Budaya

b.

Sinekdoke totem proparte

Sinekdoke totem proparte adalah penyebutan seluruh untuk

sebagian.

Contoh:

Indonesia menang dalam perebutan Piala Thomas.

D.

Tentukan jenis majas dalam kalimat berikut ini!

1.

Dengan apakah kubandingkan pertemuan kita kasihku? Dengan senja

samar sepoi pada masa purnama meningkat naik. (A. Hamzah)

2.

Wahai rumput kering, akarmu jangan turut mengering, jangan mati di

tanah terbaring, sabarlah sampai hujan turun membasahi bumi.

(Waluyati)

3.

Aku mau hidup seribu tahun lagi. (Chairil Anwar)

4.

Suaranya merdu bagai buluh perindu.

5. Gedung-gedung, rumah-rumah, dan gubuk-gubuk semuanya

mengibarkan bendera Merah Putih.

Permasalahan seni dan budaya yang terjadi di kota Anda atau di kota lain

dapat Anda jadikan objek penelitian. Hasil penelitian yang Anda lakukan dapat

disampaikan kepada teman-teman. Teman-teman Anda dapat memberikan

komentar atau tanggapan terhadap hasil penelitian Anda. Komentar atau

tanggapan tersebut dapat berupa kritikan atau pujian, setuju atau tidak setuju.

Anda dapat memperoleh informasi tentang permasalahan seni dan budaya

dari seminar atau diskusi. Pada saat mengikuti seminar atau diskusi, Anda harus

mengikuti seminar atau diskusi tersebut secara utuh. Informasi yang Anda

peroleh dapat Anda buat dalam sebuah rangkuman. Rangkuman tersebut

meliputi isi pembicaraan, masalah yang dibahas, dan simpulan pembicaraan.

Informasi mengenai perkembangan seni dan budaya dapat Anda peroleh

dengan membaca intensif sebuah bacaan. Bacaan dapat berupa artikel, tajuk

rencana atau editorial, esai ataupun yang lain. Bacaan-bacaan tersebut memuat

fakta dan opini. Fakta merupakan hal yang nyata, sesuatu yang benar-benar

terjadi, dan ada buktinya. Opini merupakan pendapat, pikiran, atau pendirian

seseorang tentang sesuatu.

Menulis drama harus disertai pengamatan dan pengumpulan data terlebih

dahulu. Setelah itu, tentukan konflik atau masalah yang akan Anda angkat dalam

drama. Kemudian, tentukan tokoh, penokohan, watak, latar, tema, dan amanat

dapat Anda. Setelah naskah drama selesai Anda tulis, koreksilah naskah tersebut.

Naskah drama Anda siap untuk dipentaskan.

Rangkuman

143

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS

Anda telah mempelajari beberapa kompetensi. Apakah Anda mampu

merangkum isi pembicaraan dalam diskusi, mengomentari hasil penelitian,

membedakan fakta dan opini, dan menulis naskah drama. Jika Anda belum

mampu, pelajari kembali kompetensi tersebut. Kerjakan kegiatan dengan

sungguh-sungguh.

Refleksi

Evaluasi Pelajaran X

Kerjakan soal-soal di bawah ini!

1.

Bacalah tajuk rencana berikut. Tentukan fakta dan opini tajuk rencana.

Kemudian, tuliskan isi tajuk rencana tersebut!

Imlek Membuka Peluang Baru

bagi Masyarakat Keturunan Tionghoa

Tampilnya barongsai sejak kampanye Pemilihan

Umum 1999 menandai kebangkitan masyarakat

Indonesia keturunan Tionghoa. Diikuti oleh muncul-

nya beberapa surat kabar berbahasa Tionghoa serta

hadirnya kursus-kursus bahasa. Pemakaian istilah

Tionghoa masih campur aduk. Istilah Tionghoa

semakin banyak digunakan, tetapi istilah Cina belum

sekaligus ditanggalkan. Sepanjang kita bisa meng-

amati, hal itu disebabkan oleh kebiasaan daripada

pertimbangan lain.

. . . .

Perjalanan sejarah acapkali unik. Kerusuhan

medio Mei 1998 yang menimpa masyarakat keturun-

an, justru ikut membangkitkan kesadarannya untuk

bangkit dan mengambil nasib tangan sendiri. Ada

semacam kebangkitan kesadaran diri bahwa mereka

sebagai warga negara Indones

ia sama-sama memiliki

hak dan kewajiban seperti saudara-saudara se-

bangsa lainnya. Kebangkitan itu bersama tibanya

dengan perubahan atau penyegaran kembali visi,

prinsip, dan jati diri Indonesia Merdeka seperti yang

diperjuangkan oleh pergerakan nasional dan diletak-

kan dasarnya oleh para Bapak Pendiri,

Founding

Fathers

. Masyarakat keturunan bangkit berekspresi

diri melalui identitasnya dalam kesenian, kebudaya-

an, dan sosial politik. Bahkan dibentuk beberapa

partai politik. Sungguh suatu kebangkitan kesadaran

yang sebagai fenomena, sekaligus merangsang

pemikiran lebih jauh.

Sumber: www.kompas.com

2.

Tentukan majas dalam kalimat berikut!

a.

Hidup mati kuingin bersamamu.

b.

Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam.

c.

Kita harus ikut memikirkan nasib tunanetra dan tunarungu.

d. Pertemuan itu membawa sejuta kenangan.

e.

Ilalang berbisik-bisik ditiup angin.

144

Pelajaran X Seni dan Budaya

3.

Baca dan pahami pengalaman berikut. Kemudian, narasikan pengalaman

tersebut menjadi bentuk adegan drama!

Teman Baru

Bel berbunyi tanda pelajaran telah usai. Aku

bergegas memasukkan buku-buku pelajaran ke

dalam tas. Aku berjalan menuju tempat parkir

sepeda. Kuambil sepeda kesayanganku. Kukayuh

menuju tempat di mana aku memperoleh banyak

teman. Maklum, di rumah aku tidak punya teman.

Aku anak tunggal. Bibi Amah yang mengurus semua

kebutuhanku di rumah. Papa dan mamaku sibuk

dengan keperluannya sendiri.

Aku memarkir sepeda di depan warnet (warung

internet). Aku selalu

chatting

dan berkirim kabar lewat

e-mail

. Aku mendapat banyak teman dan hiburan

dari

internet

. Aku dan teman

chatting

-ku selalu

berbagi cerita baik sedih maupun senang.

Rani, teman

chatting

-ku, mengajak bertemu.

Kami sudah kenal lewat

chatting

dan

e-mail

sejak

empat bulan yang lalu. Kami sering bercerita tentang

pengalaman masing-masing. Aku tidak sabar

bertemu Rani. Aku membayangkan wajah periang

dan senyum simpul Rani. Aku berharap wajah Rani

secantik pribadinya yang aku kenal selama ini.

Aku dan Rani sepakat bertemu jam empat sore

di bangku sudut taman kota. Sore itu aku memakai

jam tangan, T-shirt putih, dan topi kesayanganku.

Semua kupersiapkan sebaik-baiknya demi seorang

teman baru. Aku datang tepat jam empat sore, tetapi

bangku sudut taman kota masih kosong. Jam

tanganku menunjuk angka empat lebih lima belas

menit. Aku duduk di bangku sambil menunggu Rani.

Semakin gelisah aku membayangkan wajah

Rani. Tiba-tiba aku melihat Ray Hanindito, si jagoan

di kelasku. Semua anak kelas VII tidak ada yang

berani melawan dia. Aku terpaksa menyapanya

dengan ragu. ”Hai, Ray . . ., ada keperluan apa kamu

kemari?” tanyaku. ”Aku mencari kawanku!” kulihat

Ray kebingungan mencari seseorang. ”Teman?” aku

bertanya dengan ragu-ragu. ”Iya, teman

chatting

-ku!”

Aku tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban

Ray. Wajah Ray tampak semakin kebingungan.

Kemudian aku menjelaskan bahwa akulah teman

yang ia cari. Akulah Dori si manja ”Doni Riyadi”.

Mendengar ucapanku Ray tertawa keras sekali.

Orang-orang yang berada di taman melihat aku dan

Ray dengan wajah aneh.

Setelah peristiwa itu, wajah garang Ray tidak

tampak lagi di sekolah. Ray selalu ramah dengan

teman-teman yang lain. Aku merasa senang sekali.

Rani ”si Manis” tidak aku temukan. Tapi, Ray telah

menggantikan posisi Rani. Aku dan Ray semakin

akrab. Banyak waktu kami habiskan bersama-sama,

mulai dari belajar sampai bermain bersama.